KAYA DAN MISKIN

Tak usah terlalu bangga
Dengan kekayaan yang dimiliki.
Dan tak usah terlalu berkecil hati,
Dengan kemiskinan yang dimiliki.

Karna banyak orang kaya,
Dan karena kekayaannya,
Membuat Ia meninggal dunia.
Seperti Dia yang mengendarai mobil mewah,
Kecelakaan dan meninggal dunia.

Banyak orang miskin.
Dan karena kemiskinannya,
Membuat Ia meninggal dunia.
Seperti Ia sakit,tidak mempunyai biaya,
Tidak diobati, hingga meninggal dunia.

Semua kekayaan,
Maupun semua kemiskinan.
Hanya Allah yang memiliki.
Dan semua itu, Allah juga yang mengaturnya.

Banyak orang kaya,
Mendadak jatuh menjadi miskin.
Namun banyak orang miskin,
Yang mendadak menjadi kaya.

CARI JALAN KELUAR.

Kita mesti mencari jalan keluar sekarang.
Agar tak kecewa mendatang.
Di Neraka tak ada yang bisa menolong
Orang tua, anak, maupun Saudara kadang.

Taat perintah agama
Suka menolong
Dermawan, dan berbuat baik kepada sesama
Itulah jalan keluar.

Tak usah sombong.
Tak usah nakal.
Tak usah jahil.
Dan tak usah dendam.

Siapa mengirim air comberan.
Balas Dia dengan air susu yang terbaik.

MENCARI TAMBATAN HATI

Sendiri di rumah,
Karena pensiun dan ditinggal pergi
Anak dan istri bekerja.
Suasana hening.
Hati terbang mencari inspirasi.
Terbayang indah menyepi.
Jika Ku punya tambatan hati.

Kucoba merenungi.
Kucoba mengarungi.
Ternyata hati mesti diisi.
Santapan rohani.
Usaha mendekatkan diri.

Aku mesti pergi dan mengaji.
Aku mesti mandiri membaca Kalam Illahi.
Semua diikuti dengan arti.
Sebagai tambatan hati.

KOREKSI DIRI

Gading selalu saja retak.
Warna putih selalu saja tak polos.
Ada keruh, atau bercak di dalamnya.
Gelap kamar,
Selalu saja ada sinar masuk.
Membuat garis-garis lurus,
Bersilangan.

Manusia tidak ada yang sempurna.
Selalu saja punya salah atau dosa.
Walau beribu kali Kau katakan.
Kalau Aku tak punya salah.
Kalau Aku tak punya dosa.
Atau bahkan kau katakan. Aku ini adalah orang suci.
Tetap saja Kau pasti punya salah.
Kau pasti punya dosa.
Dan Kau tak suci.

Karena memang tak ada orang suci.
Selain Nabi Muhammad SAW.
Tak usah Kau pungkiri.
Tak usah salahkan yang lain.
Dan tak usah merasa dirimu suci.
Koreksi diri kan lebih berarti.